PRATEK PENGALAMAN LAPANGAN
Pratek Pengalaman Lapangan Sekolah Tinggi Agama Islam Attahdzib Jombang Di MTs. Darussalam Ngoro Jombang
Kuliah Kerja Nyata STAI Attahdzib 2014
KKN STAI Attahdzib Jombang yang bertempat di Desa Pengaron Kec. Mojowarno kab. Jombang
PESANTREN ATTAHDZIB JOMBANG
Pondok Pesantren Attahdzib Ngoro Jombang (Asrama Putra)
KANTOR DPP PSW
Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPP PSW)Yang bertempat di Rejoagung Ngoro Jombang
PESERTA KKN STAI ATTAHDZIB 2014 JOMBANG
DARI KIRI ATAS: Abdul Majid Haqqi, M. Ali Musyafa', Haris Rusiandi, Shohihul Huda, M. Zaki Faiz, Ibnu Mas'ud Luthfi, M.Pd.I (DPL),Ghofar Andriansyah, M. Mahfudz, M. Mamba'ul Hulum, M. Ulumuddin. DARI KIRI BAWAH: Nur Sania Turohmah,Luthfi Indriyani, Lailatul khafidah, Sentia Anjani.
Jumat, 23 Januari 2015
Khitobah Bahasa Arab
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. نَحْمَدُهُ
ونَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لَآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبارِكْ وَسَلِّمْ
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.
أَيُّهَا
الحُكَّامُ الكِرَامُ !
أَوَّلاً،
نَشْكُرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ الَّذِيْ قَدْ أَعْطَاناَ نِعَمًا كَثِيْرَةً،
وَبِهَا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَحْتَفِلَ فِيْ هذَاالمكَانِ المبَارَكِ. ثَانِيًا،
صَلاَةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ عَلى حَبِيْبِنَا المصْطَفَى
مُحَمَّدٍ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، سَيِّدُ الخَلْقِ وَ الخُلُقِ.
الآنَ فِيْ
هذِهِ الفُرْصَةِ الطَيِّبَةِ أُرِيْدُ أَنْ أُلْقِيَ الخُطْبَةَ اَمَامَ
المُسْتَمِعِيْنَ تَحْتَ المَوْضُوْعِ:
" الإِخْتِلاَفَاتُ فِيْ هذَا
البَلَدِ رَحْمَةٌ "
قَالَ اللهُ
تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ العَظِيْمِ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ يَا أَيُّهَا
النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا
وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (الحجرات: 13)
خَلَقَ اللهُ تَعَالى النَّاسَ شُعُوْبًا وَ قَبَائِلَ
مُخْتَلِفَةً لِيَتَعَارَفَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا. بِهذَا الإِخْتِلَافِ كُنَّا نَسْتَطِيْعُ
أَنْ نَتَمَتَّعَ بِجَمَالِ وَعَجَائِبِ مَخْلُوْقَاتِ اللهِ فِيْ هذِهِ
الدُّنْيَا كَمَا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَتَدَبَّرَ وَ نَتَفَكَّرَ جَمَالَ هذِهِ
الحَيَاةِ. لَوْ كَانَ كُلُّ إِنْسَانٍ مَثَلاً أَسْوَدَ اللَّوْنِ، لَوْ كَانَ
كُلُّ إِنْسَانٍ مَثَلاً يَتَكَلَّمُ بِلُغًةٍ وَاحِدَةٍ، لَوْ كَانَ النَّاسُ
كُلُّهُمْ يَشْتَغِلُوْنَ فِيْ كَسْبٍ وَاحِدٍ، مَا أَقْبَحَ هذِهِ الحَيَاةَ
الَّتِيْ يَحْيَاهَا الإِنْسَانُ، فَتَكُوْنَ لَا قِيْمَةَ لَهَا وَ لَاتَجْدِى
نَفْعًا بَلْ تَكُوْنُ هذِهِ الحَيَاةُ قَانِطَةً.
أَيُّهَا
الحَاضِرُوْنَ الكِرَامُ!
إِذَا نَظَرْنَا إِلى التَّارِيْخِ، عِنْدَمَا أَصْبَحَ
مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَئِيْسَ الدَّوْلَةِ ،إِنَّهُ
يَحْتَرِمُ إِخْتِلَافَ أُمَّتِهِ. وَ قَدْ قَالَ الرَّسُوْلُ النَّاسَ
بِحِكْمَةٍ، حَتَّى تَشْعُرَ كُلُّ قَوْمٍ مَرِيْحَةً مَعَهُ، وَ كَانَتْ هُنَاكَ
مِنَ الأَدْيَانِ وَالقَبَائِلِ المخْتَلِفَةِ. لِأَنَّ فِيْ المدِيْنَةِ لَيْسَ الإِسْلاَمُ فَقَطْ ،
وَلكِنْ كَانَتْ هُنَاكَ مِنَ النَّصَارَى وَاليَهُوْدِيِّ أَيْضًا.
أَيُّهَا
الإِخْوَانُ الأَعِزَّاءُ !
الآنَ
نَنْظُرُ فِيْ بَلَدِناَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا المحْبُوْبِ. فِيْ هذَا البَلَدِ
تَعِيْشُ قَوْمٌ مِنْ شُعُوْبٍ وَقَبَائِلَ وَ أَدْيَانٍ مُتَنَوِّعَةٍ. أَلَيْسَ
كَذَالِكَ؟ هُنَا كَانَتْ قَبِيْلَةُ جَاوَى، وَقَبِيْلَةُ مَادُوْرَا،
وَقَبِيْلَةُ سَاسَاكْ وَ غَيْرُ ذلِكَ. هُنَا تَعِيْشُ أَدْيَانٌ مُخْتَلِفَةٌ أَيْضًا، مِنْهَا
الإِسْلَامُ، وَ النَّصَارَى. وَاخْتِلاَفَاتٌ كَثِيْرَةٌ فِيْ مَسْأَلَةٍ أُخْرَى.
وَلكِنْ مَا حَدَثَ هُنَا؟
تِلْكَ الإِخْتِلَافُ تَكُوْنُ عَدَاوَةً
بَيْنَنَا. كَثِيْرٌ مِنَ
العَدَاوَةِ تُوْلَدُ بِسَبَبِ الاِخْتِلَافِ فِيْ الدِّيْنِ وَالقَبَائِلِ. مَثَلًا،
فِيْ أَمْبُوْنْ وَفِيْ سَامْفِيْتْ وَأَمَاكِنَ كَثِيْرَةٍ أُخْرَى.
أَيُّهَا المُسْتَمِعُوْنَ !
لِمَاذَا يَحْدُثُ ذلِكَ؟ لَيْسَ
سِوَى لِقِلَّةِ فَهْمِهِمْ عَلى شَرِيْعَةِ الإِسْلَامِ. لِأَنَّ الإِسْلَامَ
يَنْظُرُ الإِخْتِلَافَ هُوَ نِعْمَةٌ وَ بَرَكَةٌ، كَمَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اِخْتِلَافُ أُمَّتِيْ
رَحْمَةٌ" رَوَاهُ البَيْهَقِى
فَلِذلِكَ، نَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ
نَتْبَعَ مَا عَمِلَ وَقَالَ النَّبِيُّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ. حَتَّى إِذَا نَجِدُ اخْتِلَافًا فِيْ بَلَدِنَا نَجْعَلُهُ عَدَاوَةً،
بَلْ عَكْسُهُ نَجْعَلُهُ نِعْمَةٌ وَرَحْمَةٌ بَيْنَنَا.
كَفَيْتُ
كَلاَمِيْ فِيْ هذِهِ الفُرْصَةِ وَاِذَا
وَجَدْتُمْ مِنِّيْ خَطَيَاتٍ أَطْلُبُ العَفْوَ مِنْكُمْ وَاِلَى اللِّقَاءِ فِى
وَقْتٍ أُخْرَى
شُكْرًا
عَلَى حُسْنِ اهْتِمَامِكُمْ. وَاللهُ الموَافِقُ إِلى أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ
وَالسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Rabu, 21 Januari 2015
Pengertian Metode Pembelajaran
Pengertian Metode
Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh
guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Para ahli
mendefisinikan metode sebagai berikut:
1.
Hasan langgulung mendefisinisikan bahwa metode adalah cara atau
jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.
Abd. Rahman Ghunaiamah mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara
yang praktis dalam mencapai tujuan pengajar.
3.
Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang
paling tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode
adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau
menguasi kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi mata pelajaran.[1]
Metode pembelajaran bahasa
arab telah mendapatkan perhatian dari pakar pembelajaran bahasa dengan
melakukan berbagai kajian dan penelitian untuk mengetahui efektifitas dan
kesuksesan berbagai metode pembelajaran. Hal yang tidak kalah penting untuk
mendapatkan perhatian juga adalah pendekatan pembelajaran bahsa Arab.
Untuk memulai memberikan perhatian
pada pendekatan pembelajaran itu adalah dengan berusaha menjelaskan
istilah-istilaah yang sering kali berkembang karna kemiripan dan dekatnya
hubungan diantara masing-masing istilah berikut ini, yaitu pendekatan, metode,
dan teknik pembelajaran. Untuk menjelaskan ketiga istilah tersebut maka disini
diberikan gambaran umum sebelum dijelaskan secara rinci definisi satu persatu.
Pendekatan adalah merupakan bingkai umum bagi metode, sedangkan metode adalah
bingkai umum bagi teknik serta teknik itu merupakan bentuk pelaksanaan metode
yang dipraktikkan bersama-sama dengan pendekatan.[2]
Metode secara umum adalah segala
hal yang termuat dalam setiap proses pengajaran, baik pengajran matematika,
kesenian, olah raga, ilmu alam, dan lain sebagainya. Semua proses pengajaran
yang baik maupun yang jelek pasti memuat berbagai usaha, memuat berbagai aturan
serta didalamnya terdapat sarana dan gaya penyajian. Dan tidak mungkin sebuah
prose pengajaran tanpa adanya usaha untuk menyampaikan sesuatu kepada
pembelajar.
Oleh sebab itu metode bisa diberi
pengertian sebagai sistematika umum bagi pemlihan, penyusunan, serta penyajian
materi kebahasan. Serta yang harus diperhatikan dalam menentukan metode, hendaknya
tidak terjadi benturan antara metode dengan pendekatan yang menjadi dasarnya.
Untuk lebih jelasnya, pendekatan
itu adalah suatu yang bersifat prinsip filosofis, sedangkan metode itu adalah
suatu yang bersifat praktis. Atau dengan kata lain pendekatan itu sesuai yang
abstraak, sedang konkritnya adalah tercermin dalam metode.
Sebagai salah satu komponen
pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen
lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar
mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru tarjamah
benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar
memgajar. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya,
karna adanya perangsang dari luar. Karna itu metode berfungsi sebagai alat
perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seorang.[3]
Dalam penggunaan metode
terkadang guru harus menyesuaiakn dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak
mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan intruksional adalah pedoman yang mutlak
dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskan dengan
jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang
bagaimana dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang tlah dirumuskan
tersebut.
Dalam mengajar, guru jarang sekali
menggunakan suatu metode, karna mereka menyadari bahwa semua metode ada
kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan suatu metode lebih cenderung menghasilkan
kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajannya
tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergaiarah belajar. Kejenuhan dan
kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anakdidik. Kondisi seperti ini sangat
tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik. Guru mendapatkan kegagalan dalam
menyampaikan pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan. Ini berarti tidak
dapat difungsikan oleh guru sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan
belajar mengajar.
Sebagaimana dijelaskan dalam
uraian sebelumnya, bahwa metode itu mencakup cara serta sarana untuk menyajikan
materi pelajaran, maka ketepatan dalam memilih metode sangat menentukan keberhasilan penggunaan metode pembelajaran
tersebut, oleh karna itu sebelum membahas macam-macam metode pembelajaran
bahasa Arab, terlebih dahulu disampaikan tentang hal yang harus dijadikan
pertimbangan dalam penggunaan sebuah metode pembelajaran, yaitu sebagai beikut:
a. Hendaknya metode yang akan digunakan sesuai dengan
karakter siswa, tingkat perkembangan akalnya, serta kondisi sosial yang
melingkupi kehidupanmereka
b. Guru memperhatikan kaidah umum dalam menyampaikan pelajaran
sepei kaidah bertahap dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhan ke yang
rumit, dari yang jelas ke yang membutuhkan interpretasi, serta dari yang
kongkret ke yang bersifat abstrak.
c. Mempertimbangkan perbedaan kemampua siswa baik aspek
kognitif, efektif maupun psikomotorik.
d. Bisa menciptakan situasu siswa yang kondusif sepanjang
tahapan-tahapan pelajaran, sekiranya bisa mengikut sertakan siswa dalam
mendapatkan pengalaman yang lalu, serta menjauhkan hal-hal yang bisa
mengakibatkan siswa berpaling dari pelajaran dan mendatangkan kejenuhan.
e. Menumbuhkan konsentrasi dan motivasi siswa serta
membangkitkan sikap kreatif.
f. Metode yang dipakai bisa menjadikan pembelajaran seperti
permainan yang menyenangkan dan aktifitas yang bermanfaat.
g. Hendaknya metode menganut dasar-dasar pembelajaran, seperti
pemberian reward dan sanksi,
latihan, senang dan mampu untuk melakukan sesuatu.[4]
Setelah kita membahas tentang
hal-hal yang menjadikan pertimbangan dalam memilih metode maka pembahasan kita
berikutnya adalah tentang metode yang telah berkembang dalam pembelajaran
bahasa Arab, di antanya yaitu Metode Tamyiz.
Metode Tamyiz
adalah formulasi teori dasar quantum Nahwu-Shorof yang masuk dalam kategori
Arabic for Specific Purpose (ASP) dengan target sederhana yaitu sedaei anak
kecil SD/MI dan pemula (yaitu siapa saja yang sudah bisa membaca Al-Qur’an) pintar
membaca, mentarjamah dan menulis (imla) Al-Qur’andan kitab kuning.[5]
a.
Prinsip Umum Metode Tamyiz
Prinsip umum metode Tamyiz yaitu
cara (mengajar) lebih penting dari meteri (yang di ajarkan).
“الطريقة أهم من المادة”
“Maddah (materi yang di ajarkan)
dalam metode Tamyiz hampir sama saja dengan buku-buku Nahwu-Shorof lain, yang
paling penting dalam metode Tamyiz adalah Thoriqoh (cara mengajarkannya)
yang harus bisa anak kecil karena begitu mudah thoriqohnya.
b.
Prinsip Mengajar Tamyiz
1)
Mengajar dengan bahasa
hati
Mengajar bisa dengan mulut bisa
dengan hati, dan Alloh SWT meurunkan Al-Qur’anke hati manusia.
2)
Mengajar dengan mematuhi
tahapan.
c.
Prinsip Cara Belajar Tamyiz
1)
LADUNI (ilate kudu
muni): santri belajar dengan tehnik mengeraskan suaranya (sebagai salah satu
cara untuk mengoptimalkan penggunaan potensi otak kiri dan otak kanan secara
seimbang), ditambah dengan teknik pengulangan yang intergratif (sebagai salah
satu mengoptimalkan potensi otak bawah sadar atau qolbun/shudur) sehinnga hasil
belajar lebih optimal.
2)
SENTOT (santri TOT):
model belajar santri adalah model ustadz yang sedang mengajar Tamyiz kepada
orang lain (konsep START FROM THE END).[6]
d.
Penerapan Metode Tamyiz
Penerapan metode tamyiz dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1)
Tamyiz
Intensive; tamyiz diajarkan kepada santri secara intensif –sehari 3 –
4 jam- dalam sistem pesantren yang mukim, sehingga santri sudah
bisa Kitab Kuning dalam waktu kurang lebih 100 jam pelajaran.
2)
Tamyiz Inside; tamyiz
disisipkan pada kurikulum sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Pesantren dan
Perguruan Tinggi.[7]
e.
Pengelompokan Metode Tamyiz
Metode Tamyiz dikelompokan menjadi tiga:
1)
Tamyiz 1: santri pintar
menterjemahkan Al-Qur’andengan bantuan kamus Kawkaban. Dalam Tamyiz 1 ini
diharapkan santri berhasil:
a)
Pintar membaca Al-Qur’anputus-putus.
b)
Pintar tasrif dan dhomir.
c)
Pintar mujarrod (membuka
kamus).
2)
Tamyiz 2: santri pintar
membaca kitab kuning (Tahsinul Qodir) tampa tarjamahnya. Dalam Tamyiz 2 ini
diharapkan santri berhasil:
a)
Pintar membaca kitab
kuning putus-putus;
b)
Pintar i’rob;
c)
Pintar awamil;
d)
Pintar sibh jumlah;
e)
Pintar jumlah fi’liyah;
f)
Pintar jumlah
ibtidaiyah.
3)
Tamyiz 3: santri pintar
tarjamah dan mengajarkan Al-Qur’andan kitab kuning (Tahsinul Qodir).[8]
[1] Ramayulis,
Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 184-185
[2] M. Abdul
Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi,
dan Media, (Malang: UIN Malang Press, 2008 ), h. 1-2
[3] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT Reneka Cipta, 2006), h. 72-73
[4] Abdul
Hamid, dkk Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi,
dan Media, (Malang: UIN Malang Press, 2008 ), h. 16- 17
[5] Abaza, Tamyiz Pintar Tarjamah Al-Qur‟ān dan Kitab Kuning,
(Jakarta: Tamyiz Publishing, 2013), h. 7.
[6] Abaza, Tamyiz Pintar Tarjamah Al-Qur‟ān dan Kitab Kuning, (Jakarta: Tamyiz Publishing, 2013),
hlm. 8.
[7] Abaza, Tamyiz Pintar Tarjamah Al-Qur‟ān dan Kitab Kuning, (Jakarta: Tamyiz Publishing, 2013),
hlm. 13.
[8] Abaza, Tamyiz Pintar Tarjamah Al-Qur‟ān dan Kitab Kuning,
(Jakarta: Tamyiz Publishing, 2013), h. 14.
Langganan:
Postingan (Atom)