Minggu, 20 Desember 2015

Maulid Nabi Muhammad SAW

HANYA IBLIS DAN SEKUTUNYA
YANG MEMBENCI DAN SEDIH MAULID NABI SAW

Al Quran memerintahkan untuk bergembira atas wujud dan kelahiran Nabi Muhammad Saw.. Ejalah dengan logika jernih firman Qurani berikut ini
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah: Dengan fadhl (Karunia) Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka BERGEMBIRA. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.[Qs Yunus : 48]

al Imam as Suyuthi dalam kitab Ad Durrul Mantsur menuliskan tafsir sahabat Ibnu Abbas :
فضل الله العلم ، ورحمته محمد صلى الله عليه وسلم ، قال الله تعالى { وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين } الأنبياء : 107.
Fadhl (karunia) Allah adalah ILMU dan RahmatNya adalah NABI MUHAMMAD SAW.

Bahkan seorang kafir seperti Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa disebabkan kegembiraannya ketika mendapati kelahiran Nabi Muhammad Saw, Al Imam Al Hafizh Syamsuddin Muhammad ibnu Abdullah al Jaziri rahimahullah di dalam kitabnya 'Urf al Ta'riif bi Mauliid al Syariif menuliskan riwayat (yag juga terdapat dalam kitab Sahih Bukhari) :
قد رؤي أبو لهب بعد موته في النوم فقيل له ما حالك ؟ فقال : في النار إلا أنه يخفف عني كل ليلة اثنين وأمص من بين أصبعي ماء بقدر هذا وأشار لرأس أصبعه وإن ذلك باعتاقي لثويبة عند ما بشرتني بولادة النبي صلى الله عليه وسلّم وبإرضاعها له ، فإذا كان أبو لهب الكافر الذي نزل القرآن بذمة جوزي في النار بفرحه ليلة مولد النبي صلى الله عليه وسلّم به فما حال المسلم الموحد من أمة النبي صلى الله عليه وسلّم يسر بمولده ويبذل ما تصل إليه قدرته في محبته صلى الله عليه وسلّم ؟ لعمري إنما يكون جزاؤه من الله الكريم أن يدخله بفضله جنات النعيم
Sungguh telah diperlihatkan di dalam tidur (mimpi) bahwa sesungguhnya Abu Lahab setelah kematiannya, ditanyakan kepadanya :Bagaimana keadaanmu?. Maka Abu Lahab menjawab :(Aku berada) di dalam neraka, hanya saja siksaan yang diringankan dariku adalah pada hari Senin dan aku bisa menghisap air sekedarnya dari sela-sela jari -lalu Abu Lahab member isyarah dengan ujung jarinya- dan sungguh semua itu karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah ketika ia menyampaikan kabar gembira dengan lahirnya Nabi saw serta disebabkan ia juga menyusui Nabi saw. Maka jika Abu Lahab yang kafir yang telah diturunkan ayat Alqur-an untuk mencelanya diberi ganjaran kebaikan di dalam neraka karena bergembira pada malam maulid Nabi Muhammad saw, lalu bagaimanakah dengan seorang Muslim yang mengesakan Allah yang termasuk ummat Nabi Muhammad saw, menampakkan kesenangan dengan kelahiran Beliau dan mengeluarkan apa saja yang dia mampu demi kecintaannya kepada nabi saw?. Demi umurku, sesunggguhnya yang pantas bagi mereka dari Allah Yang Maha Pemurah adalah memasukkan mereka dengan keutamaannya ke dalam surga yang penuh kenikmatan.

Juga al Imam al Hafizh Syamsuddin ibnu Nashiruddin ad Damasyqi rahimahullah melantunkan syair tentang Abu Lahab yang diringankan siksaan neraka pada hari Senin dikarenakan telah memerdekakan Tsuwaibah dan bergembira dengan kelahiran Nabi saw
إذا كان هذا كافرا جاء ذمه وتبت يداه في الجحيم مخلدا أتى أنه في يوم الإثنين دائما يخفف عنه للسرور بأحمد فما الظن بالعبد الذي كان عمره بأحمد مسرورا ومات موحدا
Jika orang kafir yang telah datang (tertera) celaan baginya -dan celakalah kedua tangannya di dalam neraka Jahannam kekal di dalamnya-, telah tiba pada (setiap) hari Senin untuk selamanya, diringankan (siksa) darinya karena bergembira dengan kelahiran Ahmad, maka bagaimanakah dugaan kita terhadap seorang hamba yang sepanjang usia, (karena) kelahiran Ahmad, lantas ia selalu bergembira dan tauhid menyertai kematiannya

al Imam as Suhailiy di dalam kitab ar Raudh al Anfi :

أَنّ إبْلِيسَ- لَعَنَهُ اللهُ- رَنّ أَرْبَعَ رَنّاتٍ: رَنّةً حِينَ لُعِنَ، وَرَنّةً حِينَ أُهْبِطَ، وَرَنّةً حِينَ وُلِدَ رَسُولُ اللهِ- صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَرَنّةً حِينَ أُنْزِلَتْ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ.
Sesungguhnya Iblissemoga Allah melaknatinyapernah menjerit menangis empat kali: 1. Ketika dilaknat 2. Ketika diturunkan/diusir (dari surga) 3. Ketika Rasulullah Saw dilahirkan 4. Ketika diturunkan surat al Fatihah

Juga dikutip oleh al Imam al Hafizh Ibnu Katsir di dalam kitab al Bidayah wan Nihayah:
حكى السهيلي عن تفسير بقي بن مخلد الحافظ : أن إبليس رن أربع رنات; حين لعن ، وحين أهبط ، وحين ولد رسول الله صلى الله عليه وسلم ، وحين أنزلت الفاتحة .
al Imam al Hafizh Abu Nuaim al Asbihani dii kitab Hilyatul Auliya
حدثنا محمد بن معمر ، ثنا يوسف القاضي ، ثنا أبو الربيع ، ثنا جرير بن عبد الحميد ، عن منصور ، عن مجاهد ، قال : رن إبليس أربعا : حين لعن ، وحين أهبط ، وحين بعث النبي صلى الله عليه وسلم ، وقد بعث على فترة من الرسل ، وحين أنزلت " الحمد لله رب العالمين " ، وأنزلت بالمدينة ، وكان يقال : الرنة والنخرة من الشيطان ، فلعن من رن أو نخر .

al Imam al Qurthubi di ktab tafsirnya:
وذكر ابن الأنباري في كتاب الرد له : حدثني أبو عبيد الله الوراق حدثنا أبو داود حدثنا شيبان عن منصور عن مجاهد قال : إن إبليس - لعنه الله - رن أربع رنات : حين لعن ، وحين أهبط من الجنة ، وحين بعث محمد صلى الله عليه وسلم ، وحين أنزلت فاتحة الكتاب ، وأنزلت بالمدينة .




0 komentar:

Posting Komentar