Rabu, 21 Januari 2015

Anak-anakku Memiliki Allah Azza Wa Jall


Muslimah bin Abdul Malik mengunjungi khalifah Umar bin Abdul Aziz pada saat beliau sakit yang akhirnya menghantarkan beliau hingga wafat. Setelah sampai di tempat beliau, beliau berkata; “Wahai Amirul Mukminin, engkau telah meninggalkan anak-anakmu dalam keadaan membutuhkan orang lain, oleh karena itu berwasiatlah kepadaku agar aku bisa memberikan kecukupan kepadamu atas urusan-urusan mereka, sesungguhnya engkau tidak meninggalkan apa-apa untuk mereka dan tidak pula memberikan harta untuk mereka”.
Mendengar perkataan beliau, khalifah Umar bin Abdul Azizi berkata kepadanya; “Wahai Said, sesungguhnya anak-anakku memiliki Allah Yang telah menurunkan al-Kitab, dan Dia-lah Dzat Yang memenuhi kebutuhan orang-orang shalih”.
Setelah berkata demikian, khalifah Umar bin Abdul Aziz segera memanggil anak-anaknya, mereka semua berjumlah empat belas orang anak, kemudian beliau memandang mereka dan beliau melihat mereka sedang memakai pakaian dari bahan-bahan yang kasar, setelah mereka mendatangi tempat bapak mereka, beliau melihat dari kedua mata khalifah Umar bin Abdul Aziz terlihat meneteskan air mata lalu khalifah Umar berkata kepada mereka; “Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah Yang Maha Agung, hendaknya yang kecil di antara kalian menghormati yang besar, dan hendaknya yang besar di antara kalian menyayangi yang kecil”.
Kemudian khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata berkata kepada Muslimah; “Wahai Abu Said, sesungguhnya anak-anakku diantara dua hal, bisa jadi mereka beramal dalam ketaatan kepada Allah, maka Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan mereka, dan bisa jadi mereka adalah orang yang bermaksiat kepada Allah, maka aku tidak senang untuk menolong kemaksiatan mereka dengan harta benda”.
Lalu beliau melanjutkan; “Berdirilah kalian semua, semoga Allah selalu menjaga kalian dan menolong kalian”. Setelah berkata demikian, beliau memanggil Raja’ bin Hayah lalu beliau meminta waktu sebentar untuk berbicara berdua saja dengannya. Beliau berkata kepada kepadanya; “Wahai Raja’, sesungguhnya kematian akan segera datang menjemputku, aku memintamu untuk berjanji kepadaku dengan janji yang tidak aku sampaikan kepada orang lain selain dirimu. Jika aku telah mati, aku ingin engkau menjadi orang yang menguburkanku, jika engkau telah meletakkan aku di dalam liang lahat, bukalah penutup wajahku dan lihatlah wajahku tersebut. Sesungguhnya aku telah menguburkan tiga orang laki-laki dengan tanganku sendiri lalu aku buka wajah mereka ketika di dalam kubur, aku melihat wajah mereka berubah warna menjadi hitam dan mata mereka keluar dari wajah-wajah mereka. Oleh karena itu wahai Raja’, maka bukalah penutup wahajahku lihatlah, jika engkau melihat tanda seperti yang telah aku ceritakan tadi, maka tolong simpan untuk dirimu saja dan jangan engkau ceritakan pada orang lain, dan jika yang engkau lihat adalah selain dari ciri yang telah aku ceritakan kepadamu tadi, maka pujilah Allah Ta’ala atas itu semua”.
Raja’ kemudian berkata; “Aku menjalankan semua yang diwasiatkan beliau kepadaku, setelah aku meletakkan beliau ke liang lahat lalu aku membuka penutup wajahnya, aku melihat wajahnya sangat bersinar bagaikan bulan purnama”. [ Kang As'ad ].

0 komentar:

Posting Komentar